Berdasarkan penulisan yang tepat, apabila struktur keterangan di awal kalimat, maka tanda koma ditulis setelah kata tersebut. Dengan demikian, penulisan kalimat bercetak tebal adalah Dalam kurun waktu 1942 – 1945, Sabang menjadi pangkalan angkatan laut Jepang yang besar untuk menghadapi sekutu. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan A.
- Kalimat simpleks atau yang biasa disebut kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa atau satu struktur predikat. Biasanya, di dalam unsur inti kalimat simpleks hanya terdapat satu informasi yang ditandai dengan fungsi predikat. Arif Khamdi dalam buku Bahasa Indonesia Dasar untuk Pelajar dan Pembelajar 2021 menuliskan, kalimat simpleks memiliki ciri-ciri tertentu yang menjadi pembeda dengan kalimat lainnya, seperti memiliki satu klausa lengkap dan memiliki pola sebagai berikut Subjek-Predikat S-P Subjek-Predikat-Keterangan S-P-Ket Subjek-Predikat-Objek S-P-O Subjek-Predikat-Objek-Keterangan S-P-O-K Subjek-Predikat-Pelengkap S-P-Pel Selain itu, kalimat simpleks juga memiliki struktur yang sederhana dan tidak memakai kata penghubung. Kemudian, kalimat simpleks juga memiliki satu kejadian atau peristiwa. Contoh Kalimat Simpleks 1. Amin pergi. S-P2. Renada berangkat ke kampus. S-P-Ket3. Beni membaca kitab suci. S-P-O4. Andi terinfeksi virus Covid-19 kemarin. S-P-O-K5. Amanada berdiri tegak. S-P-Pel Dalam contoh di atas, unsur pergi, berangkat, membaca, terinfeksi, berdiri adalah klausa yang statusnya sebagai predikat dalam kalimat. Sementara itu, seperti dikutip laman kalimat simpleks lazim ditulis kalimat tunggal yang terdiri dari satu klausa. Berikut contohnya 1. Kakakku telah tertidur. 2. Kakek mempunyai anak tiga orang. 3. Ayah membelikan putrinya buku cerita. 4. Andi menggambarkan adiknya pemandangan alam. 5. Mereka berasal dari Jakarta. Contoh di atas disebut kalimat simpleks karena hanya terdiri dari unsur wajib seperti subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan. Kendati demikian, unsur mana suka seperti unsur yang tidak wajib keterangan tempat, keterangan waktu, dan/atau keterangan alat dapat muncul dalam kalimat simpleks sebagai berikut ini 1. Mereka menemukan mobil itu di pinggir pantai. 2. Pak Kumis menandatangani perjanjian itu kemarin sore. 3. Dia mendaki menara itu tanpa peralatan apa pun. Sedangkan Sutomo dalam buku Cermat Berbahasa Indonesia Suplemen Materi Bahasa Indonesia 2019 menuliskan, kalimat simpleks adalah kalimat tunggal yang hanya memiliki masing-masing satu fungsi kalimat saja. Contoh Ibu pergi berbelanja ke toko. Dari kalimat itu dijelaskan "Ibu" adalah Subjek S, "pergi berbelanja" adalah Predikat P, "ke toko" adalah Keterangan juga Apa Itu Kalimat kompleks atau Majemuk Jenis dan Contohnya Pengertian Kalimat Tunggal, Struktur dalam SPOK, & Contohnya Apa Itu Kalimat Simpleks, Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya - Pendidikan Penulis Alexander HaryantoEditor Iswara N Raditya
Ciri-Ciri Konjungsi Korelatif. Adapun ciri-ciri konjungsi koleratif, antara lain: • Menghubungkan dua unsur yang setara, baik kata, klausa, frasa, maupun kalimat. • Konjungsinya terdiri dari gabungan kata maupun pasangan kata. Ilustrasi penggunaan konjungsi untuk menghubungkan kalimat. Foto: Unsplash. Kalimat Berpelengkap, Struktur, dan Contoh Kalimat - Kids, tahukah kamu apa yang dimaksud dengan kalimat berpelengkap? Dalam bahasa Indonesia, terdapat berbagai struktur kalimat. Nah, salah satunya adalah struktur kalimat dengan menggunangkan pelengkap. Kalimat sendiri adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Baca Juga Kalimat Himbauan dan Larangan dalam Bahasa Inggris serta Artinya Ada berbagai jenis kalimat. Kali ini, kita akan mempelajari salah satunya. Yap! Kita akan mencari tahu apa itu penjelasan dari kalimat berpelengkap, struktur, dan juga contoh kalimatnya. Yuk, cari tahu lebih lanjut di sini! Kalimat Berpelengkap freepik Kalimat Berpelengkap Kalimat berpelengkap adalah kalimat yang punya struktur atau pola dasar S subjek + P predikat + Pel pelengkap. Bisa juga menggunakan pola S subjek + P predikat + O objek + Pel pelengkap. Kalimat berpelengkap menggunakan kata pelengkap untuk membangun suatu kalimat yang utuh. Sedangkan kata pelengkap bisa berupa nomina, adjektiva, numeral, frasa nominal, frasa adjectival, frasa verbal, frasa numeral, dan klausa. Baca Juga Kalimat Langsung dan Tidak Langsung Perbedaan, Ciri-Ciri, dan Contoh Jenis kalimat ini enggak bisa diubah ke dalam bentuk kalimat pasif, dan predikatnya berimbuhan ber-, ber-an, dan juga me-. Nah, inilah beberapa contoh kalimat berpelengkap. Contoh Kalimat Berpelengkap S P Pel 1. Adik bermain alat musik piano. 2. Ibu menyapu halaman. 3. Aku pergi ke sekolah. 4. Ayah berangkat kerja. 5. Kakak makan roti. Baca Juga Kalimat Aktif dan Pasif Pengertian, Perbedaan, dan Contoh Kalimatnya Contoh Kalimat Berpelengkap S P O Pel 1. Aku membelikan adik mainan baru. 2. Ibu menyuruhku menyapu halaman. 3. Pak Guru memberikan tugas Matemarika untuk muridnya. 4. Adik menghadiahiku stiker yang lucu. 5. Ia menganggap perbuatan temannya sangat menghibur. Nah, itulah pengertian kalimat berpelengkap, struktur, dan juga contohnya. - Ayo kunjungi dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani dunia pelajaran anak Indonesia. Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan Olehkaren itu, penyajian kalimat ini terasa berklimaks dan terasa membentuk ketegangan. 3. Kalimat Yang Berimbang. Kalimat yang berimbang disusun dalam bentuk kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk campuran, Struktur kalimat ini memperlihatkan kesejajaran yang sejalan dan dituangkan ke dalam bangun kalimat yang simetri. G. Berdasarkan Sebelumnya, kita telah mengenal berbagai jenis-jenis kalimat berdasarkan fungsinya, jenis-jenis kalimat berdasarkan unsurnya, dan jenis-jenis kalimat berdasarkan subjeknya. Kali ini, kita juga akan mengetahui beberapa jenis-jenis kalimat lainnya yang didasarkan pada struktur yang terkandung di dalamnya, Adapun struktur yang dimaksud adalah struktur gramatikal yang merupakan struktur pembentuk kalimat, yang terdiri dari fonem, morfem, jenis-jenis kata, frasa dalam bahasa Indonesia, klausa dalam bahasa Indonesia, unsur-unsur kalimat dalam bahasa Indonesia, dan pola kalimat dasar beserta contohnya. Adapun jenis-jenis kalimat berdasarkan strukturnya adalah sebagai berikut. 1. Kalimat Tunggal Merupakan kalimat yang strukturnya terbilang sederhana, karena hanya terdiri atas subjek S dan predikat P. Meski begitu, kalimat tunggal juga bisa ditambahkan unsur-unsur kalimat lainnya. Adapun ciri-ciri kalimat tunggal adalah sebagai berikut Hanya menyampaikan satu peristiwa atau satu pembahasan saja. Memiliki satu struktur kalimat, di mana kalimat tunggal hanya punya satu subjek, satu predikat, dan lain sebagainya. Tidak menggunakan konjungsi dan penggunaan tanda koma ,. Selain ciri, kalimat tunggal juga mempunyai beberapa jenis, yakni kalimat nomina dan kalimat verba. Kalimat nomina merupakan kalimat tunggal yang setruktur kalimatnya berupa subjek dan predikat yang berbentuk jenis-jenis kata benda, dan bisa ditambahkan unsur-unsur kalimat lainnya. Sementara itu, kalimat verba adalah kalimat yang strukturnya terdiri atas subjek dan predikat yang berbentuk jenis-jenis kata kerja. Untuk mengetahui kedua jenis kalimat tunggal tersebut, berikut ditampilkan beberapa contoh kalimat tunggal nomina dan berba Kalimat Nomina Ayah Andi adalah seorang guru di sebuah SMP Negeri di kota Bandung. S= Ayah Andi, P= adalah seorang guru kata benda, K= di sebuah SMP Negeri di kota Bandung Pak Mulyadi merupakan Kepala Desa di Desa Sukamulya ini. S= Pak Mulyadi, P= merupakan Kepala Desa kata benda, K= di Desa Sukamulya ini Kalimat Verba Adik bermain biola. S= adik, P= bermain kata kerja, Pel= biola Rahmi membelikan Dini mainan baru. S= Rahmi, P= membelikan kata kerja, O= Dini, Pel= mainan baru 2. Kalimat Majemuk Merupakan jenis kalimat yang di dalamnya mempunyai strukturnya terdiri atas gabungan dua klausa dalam bahasa Indonesia, atau gabungan dua kalimat yang dihubungan dengan jenis-jenis kata tugas dan contohnya, sehingga terbentuklah suatu kalimat yang utuh. Kalimat majemuk sendiri terdiri dari beberapa jenis, di mana jenis-jenis kalimat majemuk itu antara lain Kalimat Majemuk Setara Merupakan kalimat majemuk yang terbentuk dari hasil penggabungan klausa atau kalimat tunggal yang mempunyai kedudukan maksud yang setara. Biasanya, dua klausa atau kalimat tersebut digabungkan dengan kata dan. Contoh kalimat majemuk setara Ibu pergi berbelanja ke pasar dan Ayah berangkat kerja ke kantor. Adik pergi ke sekolah dan kakak berangkat ke kampus. Kalimat Majemuk Rapatan Merupakan kalimat majemuk yang terbentuk karena hasil proses penggabungan atau perapatan dua kalimat yang mempunyai unsur yang sama, entah itu subjeknya, predikatnya, maupun unsur-unsur lainnya, Contoh kalimat majemuk rapatan Contoh 1 Ibu membeli ikan pindang di pasar. Ibu membeli sayur-sayruan di pasar. Kedua kalimat itu kemudian dirapatkan menjadi kalimat beikut Ibu membeli ikan pindang dan sayur-sayuran di pasar. Contoh 2 Ibu memasak ikan pindang. Bibi memasak sayur asem. Kedua kalimat itu lalu dirapatkan menjadi Ibu memasak ikan pindang, sedangkan bibi memasak sayur asem. Kalimat Majemuk Bertingkat Merupakan kalimat majemuk yang strukturnya terbentuk dari contoh anak kalimat dan induk kalimat. Anak kalimat adalah penjelas dari inti kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri, sedangkan induk kalimat merupakan inti dari kalimat majemuk bertingkat yang dapat berdiri sendiri. Keduanya biasanya digabungkan dengan menggunakan kata-kata tertentu, seperti sehingga, sejak, dan sebagainya. Contoh kalimat majemuk bertingkat Putra kehujanan saat berangkat ke sekolah, sehingga badannya pun kebasahan saat tiba di sekolah. Anak kalimat badannya pun kebasahan saat tiba di sekolah. Induk kalimat Putra kehujanan saat berangkat ke sekolah. Pak Aceng sudah lama tinggal di Jakarta sejak dua tahun yang lalu. Anak kalimat dua tahun yang lalu. Induk kalimat Pak aceng sudah lama tinggal di Jakarta. Kalimat Majemuk Campuran Merupakan kalimat majemuk yang strukturnya merupakan gabungan dari kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Adapun ciri-ciri kalimat ini adalah Terdiri atas tiga kalimat yang digabungkan menjadi satu. Mempunyai anak dan induk kalimat. Mempunyai dua atau lebih konjungsi. Contoh kalimat majemuk campuran Adi sedang mencorat-coret halaman belakang bukunya. induk kalimat Tara sedang membaca buku pelajaran. induk kalimat Pak Guru tidak masuk ke kelas. anak kalimat Jika ketiganya digabung, maka akan menjadi Adi sedang mencorat-coret halaman belakang bukunya dan Tara sedang membaca buku pelajaran saat Pak Guru tidak masuk ke kelas. Demikianlah jenis-jenis kalimat berdasarkan strukturnya. Semoga bermanfaat untuk pembaca sekalian. Jika dalam struktur kalimat bahasa Indonesia harus mengandung subjek, predikat, objek dan keterangan untuk menjelaskan maksud tertentu, maka di bahasa Arab tidak perlu demikian. Sahabat muslim tidak harus membutuhkan objek untuk menyusun kalimat yang sempurna. Inilah pengertian dari lazim. Secara sederhana, disebut dengan kata kerja intransitif.
Pengertian Struktur Kalimat Struktur kalimat berarti fungsi bagi unsur kalimat itu sendiri. Struktur kalimat tidak selalu berurutan S, P, O, K dan Pelengkap, tapi banyak kalimat yang urutan unsurnya menyimpang dari pola urutan tersebut. Untuk mengetahui fungsi unsur kalimat, perlu kita kenal pengertian dan ciri umum tiap fungsi-fungsi sintaksis itu. A. Subjek Subjek S adalah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok benda, sesuatu hal, atau suatu masalah yang menjadi pokok pembicaraan. Subjek pada umumnya diisi oleh jenis kata atau frasa benda nomina, klausa, atau frasa verba. Dalam Kamus Linguistik disebutkan bahwa subjek adalah bagian dari klausa berwujud nomina atau frasa nomina yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara Kridalaksana, 1982 159. Adapun ciri-ciri subjek adalah a. Jawaban atas pertanyaan apa atau siapa Penentuan subyek dapat dilakukan dengan mencari jawaban atas pertanyaan apaatau siapa yang dinyatakan dalam suatu kalimat. Untuk subyek kalimat yang berupa manusia, biasanya digunakan kata tanya siapa. b. Biasanya disertai kata itu, ini, yang dan tersebut sebagai pembatas antara subyek dan predikat c. Didahului kata bahwa Kata bahwa merupakan penanda bahwa unsur yang menyertainya adalah anak kalimat pengisi fungsi subyek. Di samping itu, kata bahwa juga merupakan penanda subyek yang berupa anak kalimat pada kalimat yang menggunakan kataadalah atau ialah. d. Mempunyai keterangan pewatas/atribut yang Kata yang menjadi subyek suatu kalimat dapat diberi keterangan lebih lanjut dengan menggunakan penghubung yang. Keterangan ini dinamakan keterangan pewatas. e. Tidak didahului preposisi Subyek tidak didahului preposisi, seperti dari, dalam, di, ke, kepada, pada. Orang sering memulaikalimat dengan menggunakan kata-kata seperti itu sehingga menyebabkan kalimat-kalimat yang dihasilkan tidak bersubyek. f. Berupa kata benda atau frase kata benda g. Subyek kebanyakan berupa kata benda atau frase kata benda. Di samping kata benda, subyek dapat berupa kata kerja atau kata sifat, biasanya, disertai kata penunjuk itu. B. Predikat Predikat P adalah bagian kalimat yang memberi tahu melakukan tindakan apa atau dalam keadaan bagaimana subjek pelaku, toko, atau benda di dalam suatu kalimat. Selain memberi tahu tindakan atau perbuata subjek, predikat juga dapat menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jati diri subjek. Termasuk juga sebagai predikat dalam kalimat adalah pernyataan tentang jumlah sesuatu yang dimiliki subjek. Predikat dapat berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau ajektiva, tetapi dapat pula numeralia, nomina atau frasa nomina. Adapun ciri-ciri predikat adalah a. Jawaban atas pertanyaan mengapa atau bagaimana Dilihat dari segi makna, bagian kalimat yang memberikan informasi atas pertanyaan mengapa atau bagaimana adalah predikat kalimat. Pertanyaansebagai apa atau jadi apa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang berupa kata benda penggolong identifikasi. Kata tanya berapa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang berupa numeralia kata bilangan atau frase numeralia. b. Kata adalah atau ialah Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Predikat itu terutamadigunakan jika subyek kalimat berupa unsur yang panjang sehingga batas antara subyek dan pelengkap tidak jelas. c. Dapat diingkarkan Predikat dalam bahasa Indonesia mempunyai bentuk pengingkaran yangdiwujudkan oleh kata tidak. Bentuk pengingkaran tidak ini digunakan untuk predikat yang berupa kata kerja atau kata sifat. Di samping tidak sebagai penanda predikat, kata bukan juga merupakan penanda predikat yang berupa kata benda atau predikat kata merupakan. d. Dapat disertai kata-kata aspek atau modalitas kalimat yang berupa kata kerja atau kata sifat dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan kata kerja atau kata sifat. Kalimat yang subyeknya berupa kata benda bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara subyek, seperti ingin, hendak, dan mau. e. Unsur pengisi predikat Predikat suatu kalimat dapat berupa 1. Kata, misalnya kata kerja, kata sifat, atau kata benda. 2. Frase, misalnya frase kata kerja, frase kata sifat, frase kata benda, frase numeralia bilangan. C. Obyek Objek O adalah bagian kalimat yang melengkapi P. Objek pada umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak objek selalu dibelakang predikat yang berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya objek. Adapun ciri-ciri obyek adalah a. Langsung di belakang predikat Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat. b. Dapat menjadi subyek kalimat pasif Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subyek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subyekdalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk kata kerja predikatnya. c. Tidak didahului preposisi Objek yang selalu menempati posisi di belakang predikat dan tidak didahului preposisi. Dengan kata lain, di antara predikat dan objek tidak dapat disisipkan preposisi. d. Kategori katanya kata benda/ frase kata benda e. Dapat dinganti dengan –nya f. Didahului kata bahwa g. Anak kalimat pengganti kata benda ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif. h. Kebanyakan kata kerja berawalan ber- atau ter- tidak memerlukan objek intransitif i. Kebanyakan kata kerja berawalan me- memerlukan objek transitif. D. Pelengkap Pelengkap Pel atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P. Letak Pel umumnya dibelakang P yang berupa verba. Posisi tersebut juga di tempati O dan jenis kata yang mengikuti Pel dan O juga sama, yaitu dapat berupa nomina, frasa nominal, atau klausa. Namun, antara Pel dan O terdapat perbedaan. Adapun ciri-ciri pelengkap adalah a. Terletak di belakang predikatCiri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat berikut. Diah mengirimi saya buku baru. Mereka membelikan ayahnya sepeda baru. Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak mendahului predikat. b. Tidak didahului preposisi Seperti objek, pelengkap tidak didahului preposisi. Unsur kalimat yang didahului preposisi disebut keterangan. Ciri-ciri unsur keterangan dijelaskan setelah bagian ini. c. Kategori katanya dapat berupa kata benda, kata kerja, atau kata sifat. E. Keterangan Keterangan Ket adalah bagian dari kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian kalimat yang lainnya. Unsur Ket ini dapat menerangkan S, P, O dan Pel. Ket ini memiliki posisi manasuka, atrinya posisi Ket dapat berasa di awal, di tengah atau di akhir Ket adalah frasa nominal, frasa preposional, adverbia, atau klausa. Adapun ciri-ciri keterangan adalah ; 1. Bukan unsur utama bersifat manasuka Berbeda dari subyek, predikat, objek, dan pelengkap, keterangan merupakan unsure tambahan yang kehadirannya dalam struktur dasar kebanyakan tidak bersifat wajib. 2. Dapat dipindah-pindah posisi/letaknya bebas Di dalam kalimat, keterangan merupakan unsur kalimat yang memiliki kebebasan tempat. Keterangan dapat menempati posisi di awal atau akhir kalimat, atau di antara subyek dan predikat. Jika tidak dapat di pindah-pindahkan, maka unsure tersebut tidak termasuk keterangan. 3. Umumnya di dahului oleh kata depan, seperti, di, dari, ke, tentang Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat dapat dibagi-bagi lagi berdasarkan jenis dan fungsinya yang akan dijelaskan pada bagian lain. Contohnya seperti kalimat lengkap, kalimat tidak lengkap, kalimat pasif, kalimat perintah, kalimat majemuk, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah contoh kalimat secara umum – Joy Tobing adalah pemenang lomba Indonesian Idol yang pertama. – Pergi! – Bang Napi dihadiahi timah panas oleh polisi yang mabok minuman keras itu. – The Samsons sedang konser tunggal di pinggir pantai ancol yang sejuk dan indah. Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Pengertian Struktur Kalimat
Aspek tersebut termasuk tata bahasa (gramatika), ejaan, semantik (makna kata), dan pragmatik (penggunaan bahasa dalam konteks sosial). Namun, secara umum ada 3 bagian penting dalam struktur tersebut, yaitu: 1. Fonologi. Fonologi adalah sistem suara dalam bahasa Indonesia. Biasa disebut juga sebagai ilmu tentang suara atau bunyi dalam bahasa. Struktur kalimat yang benar disusun berdasarkan aturan penulisan dalam Bahasa Indonesia yang berlaku seperti keberadaan subjek, predikat dan objek. Kalimat terdiri dari serangkaian kata yang disusun sesuai kaidah tertentu. Dimana kalimat berperan penting dalam mengkomunikasikan informasi, menanyakan sesuatu hal, dan mengekspresikan emosi. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai penyusunan struktur kalimat yang benar lengkap beserta contohnya. Simak penjelasan berikut. Pengertian Struktur KalimatStruktur kalimat yang benarContoh Struktur Kalimat Kalimat adalah sekumpulan kata yang diatur dengan kaidah yang berlaku. Dalam penulisanya, kalimat diatur berdasarkan penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Biasanya diawal sebuat kalimat diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda seru, ataupun tanda tanya. Sebagaimana kita tahu bahwa struktur kalimat paling tidak memuat subjek dan predikat. Nah, kalimat yang memuat dua unsur Subjek dan Predikat ini dinamakan kalimat lengkap. Struktur kalimat adalah serangkaian kata yang membentuk sebuah kalimat yang terdiri atas unsur-unsur seperti subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan atau sering dikenal dengan istilah S-P-O-K. Struktur kalimat yang benar Struktru kalimat dibangun berdasarkan unsur-unsur yang tetap yaitu SPOK S = SubjekP = PredikatO = ObjekK = Keterangan Berikut adalah penjelasan mengenasi Subjek-Predikat-Objek-Keterangan. Subjek Subjek adalah unsur yang berada di depan predikat dan biasanya berupa kata atau frasa benda. Subjek dalam sebuah kalimat berfungsi sebagai pokok pembicaraan. Predikat Predikat adalah unsur yang menjelaskan sebuah subjek. Ciri khas predikat yaitu menjelaskan pekerjaan yang dilakukan subjek dan biasanya berupa kata kerja baik aktif maupun pasif. Objek dan Keterangan Objek dan keterangan sama-sama terletak dibagian belakang kalimat dan sering dinilai sama. Namun keduanya ternyata memiliki perbedaan dalam membuat kalimat pasif. Objek bisa menjadi subjek pada kalimat pasif sedangkan keterangan tidak bisa menjadi subjek pada kalimat pasif. Setelah mengetahui unsur-unsur kalimat, berikut akan dijabarkan contoh struktur kalimat yang benar. Ayah Zaki berperan sebagai predikat karena menunjukan potongan kata yang melakukan kegiatan. Predikat kalimat diatas adalah pekerjaan yang dilakukan Ayah Zaki yaitu membaca koran. Sedangkan objek nya adalah novel dan diruang tamu berperan sebagai keterangan tempat. Contoh Struktur Kalimat Contoh Kalimat S-P Kalimat lengkap minimal terdiri atas S-P atau Subjek dan predikat. Contoh Ibu memasak Subjek = Ibu, Predikat = memasak Adik sedang belajarSubjek = Adik, Predikat = sedang belajar Contoh Kalimat S-P-O Keberadaan objek juga sangat penting terutama menjelaskan kalimat memiliki makna/arti. Berikut adalah contoh kalimat yang disusun atas Subjek-Predikat-Objek. Adik sedang makan jerukSubjek = Adik, Predikat = Sedang makan, Objek = Jeruk Kaka bermain PlayStationSubjek = Kaka, Predikat = bermain, Objek = Playstation Contoh Kalimat S-P-O-K Kalimat yang terdiri dari Subjek-Predikat-Objek-Keterangan disebut kalimat sempurna. Dimana penambahan keterangan akan menjelaskan temoat, waktu, kondisi dalam struktur kalimat. Contoh Ibu sedang memasak indomie di dapurSubjek = Ibu, Predikat = sedang memasak, Objek = Indomie, Keterangan = di dapur. Naura bermain boneka di halaman rumahSubjek = Naura, Predikat = bermain, Objek = boneka, Keterangan = di halaman rumah Demikian penjelasan mengenai penyusunan struktur kalimat yang benar beserta contohnya. Semoga bermanfaat! Referensi Konstituen (linguistik) Konstituen (linguistik) adalah sekelompok kata atau kata yang berfungsi sebagai satu kesatuan dalam struktur hierarkis. Struktur konstituen kalimat diidentifikasi menggunakan tes konstituen. Tes ini berlaku untuk sebagian kalimat, dan hasilnya memberikan bukti tentang struktur konstituen kalimat. Syarat Kalimat Efektif – Pada saat Kamu membaca atau menyimak sesuatu hal, apa Kamu pernah menjumpai bacaan atau pembicaraan yang bertele-tele? Tentu kedua hal tersebut tidak mudah dipahami. Nah, bacaan atau pembicaraan yang panjang dan bertele-tele tersebut dapat dikatakan dikatakan memiliki kalimat yang tidak efektif. Orang yang suka menyampaikan sesuatu dengan bertele-tele tersebut biasanya ingin terlihat menawan. Namun, pada dasarnya kalimat yang dibuat dengan tidak efektif bisa menghambat proses pemahaman, malah cenderung membingungkan. Nah, pada artikel kali ini, Kita akan mempelajari tentang syarat kalimat efektif yang harus ditaati untuk membuat kalimat efektif yang baik. Sebelum itu, ada baiknya Kita mengulas kembali pembahasan tentang pengertian kalimat efektif. A. Pengertian Kalimat EfektifB. Syarat Kalimat Efektif1. Kesepadanan Struktura. Memiliki subjek dan predikat yang jelasb. Tidak terdapat subjek gandac. Tidak menggunakan kata penghubungd. Tidak menggunakan kata yang’ untuk mendahului predikat2. Keparalelan Bentuk3. Kehematan Kataa. Menghilangkan pengulangan subjekb. Menghindari kesinoniman dalam satu kalimatc. Memperhatikan kata jamakd. Menghindari pemakaian superordinat pada hiponimi kata4. Kecermatan Penalaran5. Kelogisan BahasaRekomendasi Buku & Atikel Terkait Syarat Kalimat EfektifKategori Ilmu Bahasa IndonesiaMateri Terkait Kalimat efektif pada dasarnya merupakan sebuah kalimat yang memiliki susunan dan makna sehingga dapat dipahami oleh orang lain dengan lebih mudah. Kalimat efektif sendiri bisa disampaikan dalam bentuk lisan atau tulisan. Kalimat ini biasanya akan sangat berguna pada saat ingin melakukan interaksi maupun membuat sebuah tulisan. Dalam menggunakan kalimat efektif, Kamu diharuskan untuk dapat memberikan jaminan terkait kejelasan suatu informasi yang disampaikan, baik itu dari penulis kepada pembaca maupun dari pembicara kepada pendengar. Hal ini dikarenakan kalimat efektif dapat membuat seseorang bisa memahami suatu informasi dengan lebih mudah. Dalam karyanya yang berjudul Kalimat, Sry Satriya Tjatur Wisnu Sasangka mengatakan bahwa kalimat efektif memiliki definisi yaitu sebagai sebuah kalimat yang bisa digunakan untuk mengungkapkan gagasan sesuai keinginan dari seorang penulis atau pembicara. Salah satu tujuan utama dari seseorang yang menyampaikan kalimat secara efektif adalah pesan dapat tersampaikan secara lugas dan bisa dipahami oleh para penerima pesan dengan pemahaman makna yang sama. Sementara itu, suatu kalimat dapat dikatakan efektif atau tidak efektif adalah pada saat gagasan yang ada di dalam kalimat bisa dipahami dengan mudah dan jelas oleh pembaca atau pendengar. Hal ini dikarenakan, penulis atau pembicara biasanya memasukkan sebuah gagasan pada suatu kalimat. Maka dari itu, pada bagian selanjutnya, Kita akan membahas tentang beberapa syarat kalimat efektif yang harus dipenuhi dari sebuah kalimat untuk bisa disebut efektif. B. Syarat Kalimat Efektif Dalam proses mempelajari tentang cara menggunakan kalimat efektif, hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah syarat kalimat efektif dan contoh dari kalimat efektif itu sendiri. Pada bagian ini, Kamu akan disajikan penjelasan sekaligus contoh supaya suatu kalimat bisa disebut sebagai kalimat efektif. Oleh karena itu, Kamu dapat menyimak bagaimana penyusunan struktur kalimat efektif sehingga dapat memahami perbedaanya dengan kalimat yang tidak efektif. 1. Kesepadanan Struktur Syarat kalimat efektif yang pertama dari kalimat efektif adalah kesepadanan struktur. Kesepadanan struktur ini dapat dipahami sebagai kalimat dengan struktur bahasa yang sepadan terhadap gagasan yang ingin disampaikan oleh penulis atau pembicara. Hal ini berarti kalimat harus memiliki subjek dan predikat yang jelas. Tidak hanya itu, suatu kalimat dapat dikatakan efektif apabila dapat menggunakan kata hubung secara tepat. Berikut ini adalah beberapa syarat kalimat efektif yang harus dipenuhi agar kalimat bisa disebut efektif dan memiliki kesepadanan struktur, diantaranya yaitu a. Memiliki subjek dan predikat yang jelas Suatu kalimat dapat memiliki subjek dan predikat yang jelas adalah dengan cara menghindari pemakaian kata depan seperti di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan lain sebagainya sebelum penyebutan subjek. – Contoh kalimat salah Bagi semua siswa SMA Negeri 47 Jakarta harus mengikuti apel hari Senin. – Contoh kalimat benar Semua siswa SMA Negeri 47 Jakarta harus mengikuti apel hari senin. b. Tidak terdapat subjek ganda Suatu kalimat bisa memiliki struktur yang sepadan adalah dengan cara tidak menuliskan subjek ganda. Subjek ganda dalam suatu kalimat bisa mengakibatkan informasi menjadi tidak terfokus sehingga membuat orang lain akan kesulitan untuk memahami maknanya. Contoh Contoh kalimat salah Penyusunan laporan akhir sekolah itu saya dibantu oleh para dosen. Contoh kalimat benar Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen. Pada kalimat pertama, terdapat dua subjek yaitu penyusunan laporan itu’ dan saya’. c. Tidak menggunakan kata penghubung Penggunaan kata hubung yang tidak tepat dapat membuat kalimat tidak bisa dipahami dengan baik oleh pembaca atau pendengar. – Contoh kalimat salah Kami ketinggalan kereta. sehingga kami datang agak terlambat. – Contoh kalimat benar Kami ketinggalan kereta. Oleh karena itu, kami datang agak terlambat. d. Tidak menggunakan kata yang’ untuk mendahului predikat Kata yang’ dalam suatu kalimat dapat membuat menjadikan struktur kalimat menjadi tidak sepadan. Hal itu dikarenakan bisa predikat menjadi kehilangan fungsinya. Contoh kalimat salah Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Surya. Contoh kalimat benar Sekolah kami terletak di depan bioskop Surya. Kalimat yang memenuhi syarat kalimat efektif kesepadanan struktur dapat membuat sebuah gagasan atau informasi dapat tersampaikan dengan lebih mudah. Tentunya hal ini juga akan semakin memudahkan pembaca atau pendengar untuk memahaminya. Kesepadanan struktur pada akhirnya mencegah pembicara dengan pendengar atau pembaca dengan penulis untuk salah paham. 2. Keparalelan Bentuk Syarat kalimat efektif yang kedua yaitu keparalelan bentuk. Suatu kalimat bisa dikatakan efektif apabila memiliki bentuk yang paralel atau sejajar. Hal ini berarti, apabila suatu kalimat memiliki bentuk pertama yakni kata benda. Maka kalimat selanjutnya juga harus memiliki bentuk kata benda. Cara ini pun bisa berlaku untuk kalimat yang bentuk pertamanya menggunakan kata kerja. Alhasil, kalimat selanjutnya harus memiliki bentuk yang memakai kata kerja juga. Contoh kalimat efektif yang memenuhi syarat kalimat efektif keparalelan bentuk, sebagai berikut Contoh kalimat yang salah Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang. Kalimat di atas tidak bisa disebut sebagai kalimat efektif. Pasalnya, kalimat tersebut tidak memiliki bentuk yang paralel. Dalam membuat kalimat efektif yang memenuhi syarat kalimat efektif keparalelan bentuk, sebuah kata yang memiliki fungsi sebagai predikat tidak memiliki bentuk yang sama. Oleh karena itu, supaya kalimat bisa menjadi efektif, maka predikat dapat dilakukan pengubahan sehingga menjadi kata benda yang semua. Contoh kalimat yang benar Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang. 3. Kehematan Kata Syarat kalimat efektif yang ketiga adalah kehematan data. Suatu kalimat bisa dikatakan menggunakan kata yang hemat yakni kalimat yang penyusunannya tidak terlalu banyak memakai kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak perlu. Beberapa cara yang bisa Kamu lakukan untuk menyusun kalimat yang hemat kata yaitu, sebagai berikut a. Menghilangkan pengulangan subjek Kalimat yang hemat kata berarti penyebutan subjek hanya perlu digunakan sebanyak satu kali saja dalam satu kalimat. Oleh karena itu, apabila kalimat yang Kamu buat memiliki dua subjek, maka penyebutannya cukup satu kali saja dan tidak perlu diulang. – Contoh kalimat salah Karena dia tidak diajak, dia tidak datang ke rumah Nina. – Contoh kalimat benar Karena tidak diajak, dia tidak datang ke rumah Nina. Hal yang perlu diperhatikan dari kedua contoh kalimat di atas adalah tidak adanya pengulangan kata dia’. b. Menghindari kesinoniman dalam satu kalimat Kalimat yang hemat kata berarti dalam satu kalimat cukup menggunakan satu kata dengan satu makna saja. Apabila dalam satu kalimat terdapat dua kata yang pada dasarnya memiliki makna yang sama atau biasa disebut juga sebagai sinonimnya. Maka, Kamu hanya perlu menggunakan salah satu kata tersebut. – Contoh kalimat salah Sejak dari pagi dia baru menulis namanya. – Contoh kalimat benar Sejak pagi dia baru menulis namanya. Penggunaan kata sejak’ dan dari’ merupakan kata yang memiliki makna yang sama atau sinonim, sehingga dalam sebuah kalimat efektif hanya perlu menggunakan salah satunya. c. Memperhatikan kata jamak Kalimat yang hemat kata yaitu tidak adanya penambahan kata yang sudah memiliki makna jamak. Oleh karena itu, pada saat Kamu menemukan kata jamak dalam suatu kalimat, maka tidak perlu dilakukan penambahan kata lain yang memiliki makna jamak. Contoh – Contoh kalimat salah Hadirin sekalian dimohon naik ke panggung. – Contoh kalimat benar Hadirin dimohon naik ke panggung. Penggunaan kata hadirin’ dalam suatu kalimat pada dasarnya sudah memiliki makna jamak, sehingga tidak perlu menambahkan kata sekalian’ setelah kata hadirin. d. Menghindari pemakaian superordinat pada hiponimi kata Kalimat yang hemat kata yakni kalimat yang memiliki hiponimi kata satu saja. – Contoh kalimat salah Peserta ujian nasional wajib memakai celana warna hitam. – Contoh kalimat benar Peserta ujian nasional wajib memakai celana hitam. Dalam prinsip kehematan kata, penggunaan kata yang berlebihan dalam menyusun kalimat dapat menjadikan suatu kalimat terkesan bertele-tele atau terlalu panjang. Penyampaian suatu informasi yang diinginkan akan menjadi sulit untuk dipahami oleh pendengar atau pembaca. Maka dari itu, dalam menyusun kalimat cukup menggunakan beberapa kata yang hanya diperlukan, sehingga dapat disebut sebagai kalimat yang efektif. 4. Kecermatan Penalaran Syarat kalimat efektif yang keempat adalah kecermatan penalaran. Kecermatan penalaran memiliki fungsi yang penting karena dapat mencegah adanya makna ganda ketika membaca kalimat. Oleh karena itu, supaya suatu kalimat dapat memiliki kecermatan penalaran, Kamu perlu memperhatikan pemilihan kata dalam menyusun kalimat. Contoh kalimat salah Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah. Kalimat di atas bisa menimbulkan tafsir ganda atau pemaknaan ganda oleh pembaca. Hal itu dikarenakan ada kata yang belum jelas terkait mahasiswa yang terkenal atau perguruan tingginya yang terkenal. Ada dua bentuk yang bisa Kamu lakukan ketika ingin mengubah kalimat tersebut agar menjadi lebih jelas dan efektif. a. Mahasiswa terkenal itu menerima hadiah. Kamu bisa menggunakan bentuk kalimat ini apabila ingin menyampaikan informasi bahwa mahasiswa itu yang terkenal. Penggunaan kata perguruan tinggi’ bisa dihilangkan saja dan tidak perlu disebutkan. Hal itu dikarenakan sudah menjadi pengetahuan umum bahwa mahasiswa sudah pasti berkuliah di perguruan tinggi. b. Mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah. Kamu bisa menggunakan bentuk kalimat ini apabila ingin menyampaikan informasi bahwa perguruan tingginya yang terkenal. Cara penyusunnya pun hampir sama seperti yang dijelaskan di atas. 5. Kelogisan Bahasa Syarat kalimat efektif yang kelima adalah harus memiliki kelogisan bahasa. Kelogisan bahasa dalam suatu kalimat bisa dipahami sebagai ide yang terdapat dalam suatu kalimat dapat diterima dan dipahami oleh akal. Selain itu, kelogisan bahasa juga dapat dilihat dari cara penulisannya yang sesuai atau tidak dengan ejaan yang berlaku. – Contoh kalimat salah Waktu dan tempat kami persilakan. – Contoh kalimat benar Untuk bapak/ibu Andi kami persilakan. Kalimat di atas dapat disebut tidak efektif karena tidak memiliki bahasa yang logis. Hal ini dikarenakan makna dalam kedua kalimat tersebut tidak mengandung makna yang logis. Misalnya saja, pada contoh kalimat salah yang pertama, tidak logis ketika yang dipersilakan adalah waktu dan tempat’. Seharusnya, penggunaan kata waktu dan tempat’ dapat diganti dengan subjek berupa orang, misalnya untuk bapak atau ibu, bahkan bisa juga kepala desa. Rekomendasi Buku & Atikel Terkait Syarat Kalimat Efektif ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Contoh-contoh kata kerja aktif, antara lain: memakai, memeriksa, membaca, mengendarai, membantu, melahirkan, mencuci, membersihkan, dan lainnya. Di bawah ini adalah contoh kalimat dengan kata kerja aktif: Budi memakai baju seragam batik di hari Rabu. Ibu Guru memeriksa pekerjaan muridnya usai bel pulang sekolah.

Ilustrasi Kalimat Efektif, Sumber KumparanKalimat efektif, sering digunakan ketika sedang menulis teks, atau bacaan. Biasanya, kalimat ini sering dipakai dalam penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Efektif artinya, Anda menggunakan bahasa secara singkat dan utama dalam kalimat efektif adalah dapat dengan mudah dimengerti. Masih banyak yang belum bisa menggunakan kalimat efektif dengan baik dan benar. Namun, dalam artikel ini akan dijelaskan bagaimana cara membuat kalimat yang sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan EYD.Kalimat efektif, tentu saja sama dengan kalimat-kalimat yang lainnya, yaitu memiliki struktur bahasanya sendiri. Ada apa saja? Yuk cek strukturnya di bawah yang ada dalam kalimat efektif tidaklah jauh berbeda dengan struktur kalimat lainnya. Struktur kalimat ini terdiri dari subjek, objek, predikat, dan keterangan. Jika semuanya sudah ada di dalam kalimat, dan tersusun rapih, maka bisa disebut sebagai kalimat struktur, terdaat ciri-ciri kalimat efektif yang harus Anda ketahui. Melansir dari berbagai sumber, berikut ciri-ciri dari kalimat tersebut diantaranyaKalimat efektif dikatakan efektif jika kalimat tersebut dapat dengan mudah dipahami, tanpa membutuhkan penjelasan yang berbelit-belit. Kehematan kata ini bisa Anda lihat, pada kejamakan kata yang terdapat dalam suatu Kalimat Efektif Ketegasan Makna Menjadi Ciri Dalam ArtikelDikatakan kalimat efektif, apabila terdapat ketegasan makna di dalam artikel. Kata-kata jamak, bisa terjadi jika pada suatu bacaan terdapat kata yang berbeda dengan makna yang sama. Agar ketegasan makna ada di dalam suatu tulisan, maka dari itu kurangi kata-kata jamak yang ada itu, terdapat ciri-ciri yang lainnya lho. Seperti, kelogisan kalimat, kesejajaran bentuk, dan masih banyak artikel ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan Anda ya!

Kalimat inti disebut juga sebagai kalimat sederhana dan sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat. Namun bisa ditambahkan objek dan pelengkap, tergantung bagaimana kalimatnya. Kalimat inti disebut juga dengan kalimat sederhana. Berbeda dengan kalimat dasar, kalimat yang satu ini tidak memiliki unsur keterangan. Bentuk Kalimat- Kalimat biasanya merupakan serangkaian kata yang disusun sesuai dengan kaidah yang kata yang terlibat disusun sesuai dengan setiap kata juga termasuk ke dalam kelas atau kategori serta memiliki fungsi dalam kalimat dari rentetan kata juga akan memnentukan jenis kalimat yang merupakan satuan sintaksis yang telah disusun dari konstituen dasar, pada umumnya barupa klausa, yang telah dilengkapi dengan konjungsi jika diperlukan, serta disertai dengan intonasi kalimat memang sangatlah penting karena harus mampu menyampaikan informasi, menanyakan hal, bahkan untuk mengekspresikan emosi yang sedang Kalimat Menurut Para AhliCiri Ciri KalimatUnsur Unsur KalimatCiri dan Contoh dari Masing Masing Unsur Kalimat1. Subjek/Subyek S2. Predikat P3. Objek O4. Pelengkap5. Keterangan KJenis Keterangan1. Keterangan Waktu2. Keterangan Tempat3. Keterangan Cara4. Keterangan Sebab5. Keterangan Tujuan6. Keterangan Aposisi7. Keterangan Tambahan8. Keterangan PewatasStruktur KalimatJenis Kalimat1. Kalimat Dilihat dari Segi MaknanyaA. Kalimat BeritaB. Kalimat PerintahC. Kalimat Perintah TaktransitifD. Kalimat Perintah Transitif AktifE. Kalimat Perintah Bentuk PasifF. Kalimat TanyaG. Kalimat Seru2. Berdasarkan Diathesis KalimatA. Kalimat AktifB. Kalimat Pasif3. Berdasarkan Urutan KataA. Kalimat NormalB. Kalimat InverseC. Kalimat MinorD. Kalimat Mayor4. Berdasarkan Struktur GramatikalnyaA. Kalimat TunggalB. Kalimat Majemuk5. Berdasarkan Unsur KalimatA. Kalimat LengkapB. Kalimat tidak Lengkap6. Berdasarkan PengucapanA. Kalimat LangsungB. Kalimat Tak LangsungFungsi KalimatPengertian Kalimat Menurut Para AhliPengertian kalimat menurut pendapat Keraf 1984156 mendefinisikan kalimat sebagai satu bagian dari ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan, sedang intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah kalimat menurut pendapat Dardjowidojo 1988 254 menyatakan bahwa kalimat ialah bagian terkecil dari suatu ujaran atau teks wacana yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara kalimat menurut pendapat Slamet Muljana 1969 menjelaskan kalimat sebagai keseluruhan pemakaian kata yang berlagu, disusun menurut sistem bahasa yang bersangkutan; mungkin yang dipakai hanya satu kata, mungkin kalimat menurut pendapat Kridalaksana 200192 kalimat sebagai satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa; klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan; satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa, yang membentuk satuan bebas; jawaban minimal, seruan, salam, dan ahli tata bahasa tradisional di dalam buku Chaer 1994240, “kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap”.Menurut pendapat Alwi dkk., 2000311, “Dalam wujud tulisan, kalimat diucapkan dalam suara naik-turun dan keras-lembut disela jeda, diakhiri intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan, baik asimilasi bunyi maupun proses fonologis lainnya”.Selain itu, terdapat pula pengertian kalimat yang ada di dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia 1988Menyebutkan bahwa kalimat adalah bagian terkecil ujaran atau teks wacana yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara wujud lisan, kalimat diiringi oleh alunan titinada, disela oleh jeda, diakhiri oleh intonasi selesai, dan diikuti oleh kesenyapan yang memustahilkan adanya perpaduan atau asimilasi wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek S dan sebuah predikat P.Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat.[1]Dari rumusan itu bias disimpulkan, bahwa yang penting atau yang menjadi dasar kalimat adalah konstituen dasar dan intonasi final, sebab konjungsi hanya ada kalo diperlukan. Konstituen dasar itu biasanya berupa pada sebuah klausa diberi intonasi final, maka akan terbentuk kalimat rumusan itu, bisa disimpulkan pula,bahwa konstituen dasar itu bisa juga tidak berupa klausa karena dikatakan biasanya berupa klausa, melainkan bisa juga berupa kata atau mungkin status kekalimatannya tidak sama. Kalimat yang konstituen dasarnya berupa klausa tentu saja menjadi kalimat mayor atau kalimat yang konstituen dasarnya berupa kata atau frasa tidak dapat menjadi kalimat bebas melainkan hanya menjadi kalimat terikat. [2]Jika kita perhatikan baik-baik, konstituen yang terbentuk di dalam inti kalimat di dalam Bahasa Indonesia, akan nampak salah satu konstituen yang memegang peranan penting dibandingkan yang itu seolah-olah akan menentukan konstituen lainnya yang mana boleh atau harus muncul di dalam suatu yang memiliki peranan besar tersebut disebut sebagai pusat, sedangkan konstituen yang muncul lainnya disebut sebagai dalam kalimat yang menggunakan verba, pusat merupakan verba, sementara pendamping merupakan nomina.[1] Harimurti Kridalaksana, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia cetakan ke III, Jakarta Balai Pustaka Abdul Chaer, Linguistik Umum, 2012, Jakarta Rineka Cipta bahasa lisan diawali dengan kesenyapan serta diakhiri dengan kesenyapan pula. Pada bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik., tanda Tanya?, serta tanda seru!.Kalimat aktif minimal terdiri dari subyek dan juga transitif disertai dengan objek, predikat intransitive bisa disertai dengan anggapan yang urutan yang logis di setiap kata maupun kelompok kata yang dimana mendukung fungsi SPOK dan disusun ke dalam satuan sesuai dengan satuan makna, ide, atas pesan yang paragraf yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat tersebut disusun ke dalam satuan makna pikiran yang saling berkaitan. Hubungan dijalin melalui konjungsi, pronominal/kata ganti, repetisi/struktur Unsur KalimatDalam setiap kalimat tentunya memiliki suatu unsur dalam penyusunan gabungan unsur-unsur kalimat tersebut nantinya akan membentuk suatu kalimat yang memiliki unsur-unsur dalam suatu kalimat seperti berikut iniSubjek/Subyek SPredikat PObjek/Obyek OPelengkapKeterangan KCiri dan Contoh dari Masing Masing Unsur Kalimat1. Subjek/Subyek SSubjek merupakan unsur pokok yang terdapat dalam suatu kalimat, disamping dari unsur dalam pola penulisan kalimat bahasa Indonesia, pada umumnya subjek terletak sebelum predikat, kecuali jenis kalimat umumnya, subjek berwujud nomina. Maka perhatikan contoh berikutMereka datang dari Bieber merupakan penyanyi asal pergi ke contoh kalimat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kata mereka, Justin Bieber, dan Bambang merupakan hanya itu, terdapat juga subjek yang bukan merupakan nomina. Maka perhatikan contoh berikutBerwudhu harus dilakukan sebelum menjalankan adalah sebuah hati dapat dialami oleh semua subjekMenjawab pertanyaan “apa” atau “siapa”Diikuti dengan kata “itu”Diawali dengan kata “bahwa”Memiliki keterangan pewatas “yang” konjungsi dengan menggunakan kata “yang”Tidak diawali dengan preposisi seperti “dari”, “dalam”, “di”, “ke”, “kepada”, “pada”.Berupa Nomina atau Frasa Nominal2. Predikat PSama halnya dengan subjek, predikat juga merupakan unsur utama dalam suatu kalimat di samping subjek yang merupakan inti dari sebuah yang dapat mengisi predikat dapat berupa kata, sebagai contoh verba, adjektiva, atau nominal, numeral serta hanya itu, adapun frasa, sebagai contoh frasa verbal, frasa adjektival, frasa nominal, frasa numeralia bilangan.Simak contoh kalimat sebagai berikutGilang bermain gitar di lantai memasak sedang melihat game contoh tersebut, maka kata bermain , memasak, dan melihat merupakan sebuah predikatMenjawab pertanyaan “mengapa” dan “ berupa kata “ialah” atau “adalah”.Ingkaran dapat diwujudkan dengan kata “tidak”Bisa diikuti dengan kata-kata aspek atau modalitas, contoh “telah”, “sudah”, “sedang”, “belum”, “akan”, “ingin”, “hendak”, “mau”, dan lain Objek OObjek bukan merupakan unsur wajib yang harus ada di dalam sebuah objek biasanya terdapat setelah predikat dengan kategori verbal transitif kalimat aktif transitif yang minimal memiliki tiga unsur utama SPO.Dalam kalimat aktif, objek akan berubah menjadi subjek jika kalimatnya objek yang ada dalam kalimat pasif akan menjadi subjek jika kalimatnya menjadi kalimat umumnya, objek berkategori nomina. Perhatikan contoh objek dalam suatu kalimatLaras bermain membeli sebuah itu memakan kalimat di atas, kata slime, sebuah boneka, dan pelet merupaan sebuah objekBerada di belakang berubah menjadi subjek dalam kalimat didahului dengan preposisi,Diawali dengan kata “bahwa”4. PelengkapObjek dan pelengkap mempunyai sebuah kaliam, keduanya memiliki kesamaan yaitu bersifat wajib ada sebab untuk melengkapi makna verba predikat kalimat, menempati posisi dibelakang predikat serta tidak didahului keduanya terletak dalam kalimat pasif. Dalam kalimat pasif, pelengkap tidak menjadi ada objek dan juga pelengkap di dalam kalimat aktif, objeklah yang akan menjadi subjek kalimat pasif, bukan contoh dari kalimat pelengkapGilang selalu ingin berbuat Aji tersandung itu terbuat dari pelengkapBerada dibelakang didahului tersebut sama dengan objek. Hanya saja, objek berada langsung dibelakang kalimat, sementara pelengkap masih bisa disisip dengan unsur lainnya, yakni ada pada kalimat di bawah iniAnggi mengirimi Sri buku membelikan Ayahnya sepatu buku baru dan sepatu baru berfungsi sebagai pelengkap serta tidak mendahului Keterangan KKeterangan adalah sebuah unsur kalimat yang menjelaskan lebih lanjut mengenai sesuatu yang tertera di dalam sebuah keterangan akan memberikan informasi mengenai tempat, waktu, cara, sebab, dan juga dapat berwujud kata, frasa, atau anak yang berwujud frasa ditandai dengan preposisi. Seperti di, ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang,oleh, dan yang berwujud anak kalimat ditandai dengan konjungsi kata penghubung.Seperti ketika, karena, meskipun,supaya, jika, dan keteranganBukan termasuk ke dalam Unsur Utama tidak bersifat wajib seperti subjek, predikat, objek dan pelengkap .Tidak terikat dengan posisi mempunyai kebebasan tempat diawal/diakhir , atau diantara subjek dan predikat.Jenis KeteranganKeterangan dapat dibedakan berdasarkan fungsi atau perannya di dalam suatu kalimat. Simak ulasan di bawah1. Keterangan WaktuKeterangan waktu dapat berwujud kata, frasa, atau anak waktu berupa kata merupakan kata yang menyatakan waktu, contoh kemarin, besok, sekarang, kini, lusa, siang, dan juga waktu berupa frasa adalah untaian kata yang juga menyatakan waktu, contoh kemarin pagi, hari Senin, 7 Mei, dan juga minggu keterangan waktu berupa anak kalimat ditandai dengan adanya konjungtor yang juga menyatakan setelah, sesudah, sebelum, saat, sesaat, sewaktu, dan Bulan depan akan diadakan cuti Keterangan TempatKeterangan tempat berwujud frasa yang menyebutkan tempat dengan ditandai oleh preposisi, contoh di, pada, dan juga Justin Bieber akan mengadakan konser di New Keterangan CaraKeterangan cara dapat berwujud kata ulang, frasa, atau anak kalimat yang menjelaskan cara yang berwujud kata ulang adalah perulangan cara yang berwujud frasa ditandai dengan kata “dengan” atau “secara”.Keterangan cara yang berwujud anak kalimat ditandai dengan kata “dengan” dan “dalam”.Contoh Ibu memotong ikan dengan menggunakan pisau Keterangan SebabKeterangan sebab berwujud frasa dan anak sebab yang berwujud frasa ditandai dengan adanya kata “karena” atau “lantaran” yang diikuti dengan nomina atau frasa sebab yang berwujud anak kalimat ditandai dengan adanya konjungtor “karena” atau “lantaran”.Contoh Bapak menyuruhku menjauhi Gilang karena tidak berperilaku Keterangan TujuanKeterangan tujuan dapat berupa frasa ataupun anak tujuan yang berwujud frasa ditandai dengan kata “untuk” atau “demi”.Sementara keterangan tujuan yang berupa anak kalimat ditandai dengan adanya konjungtor supaya, agar, dan Sebelum berangkat ke Jakarta, Gilang memeluk ibunya supaya hatinya Keterangan AposisiKeterangan aposisi akan memberikan penjelasan nomina, contoh subjek atau ditulis, keterangan aposisi diapit dengan tanda koma, tanda pisah –, atau tanda Dosen saya, Bapak Sudarso, terpilih menjadi dosen Keterangan TambahanKeterangan tambahan akan memberikan penjelasan nomina subjek ataupun objek. Namun berbeda halnya dengan keterangan aposisi bisa menggantikan unsur yang diterangkan. Sementara keterangan tambahan tidak bisa menggantikan unsur yang Gilang, mahasiswa tingkat dua, mendapatkan beasiswa ke luar Keterangan PewatasKeterangan pewatas ini akan memberikan pembatas antara nomina. Contoh subjek, predikat, objek, keterangan, dan juga keterangan tambahan bida dihilangkan, maka keterangan pewatas ini tidak dapat Mahasiswa yang mendapatkan IP tiga lebih akan mendapatkan beasiswa KalimatSemua kalimat yang biasa kita gunakan, beberapa diantaranya berasal dari struktur ataupun pola dari kalimat dasarnya dengan kebutuhan tiap individu, kalimat dasar tersebut dapat dikembangkan lagi berdasarkan dengan kaidah yang pola dasar dari kalimat bahasa Indonesia, yakni1. Kalimat dasar berpola SPKalimat dasar berpola SP hanya memiliki dua unsur yakni subjek dan umumnya, predikat dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, maupun kata Mobil itu besarMobil itu sebagai subjek, dan besar sebagai Kalimat dasar berpola SPOPola kalimat SPO biasa digunakan di dalam kehidupan Gilang mengemudikan sebagai subjek, mengemudi sebagai predikat, dan mobil sebagai Kalimat dasar berpola SPPelContoh Keluarganya pergi merupakan subjek, pergi sebagai predikat, dan liburan sebagai Kalimat dasar berpola SPOPelContoh Supir taxi mengemudikan taxinya taxi sebagai subjek, mengemudikan sebagai predikat, taxinya sebagai objek, dan ugal-ugalan sebagai Kalimat dasar berpola SPKContoh Gilang bermain malam sebagai subjek, bermain sebagai predikat, dan malam hari sebagai Kalimat dasar berpola SPOKContoh Setiawan mencuci bajunya pagi sebagai subjek, mencuci sebagai predikat, bajunya sebagai objek, pagi tadi sebagai Kalimat dasar berpola S-P-O-Pel-KKalimat dasar dengan pola ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan juga dapat berwujud nomina atau frasa nominal, predikat berwujud verba dwitransitif, objek berwujud nomina atau frasa nominal, pelengkap berwujud nomina atau frasa nominal serta keterangan berwujud frasa Bapak membelikan Gilang sepatu olahraga di Moro Kalimat dasar berpola dasar dengan menggunakan pola ini memiliki unsur subjek, predikat, pelengkap serta pola ini, subjek berwujud nomina atau frasa nominal, predikat berwujud verba intransitif, kata sifat serta pelengkap berwujud nomina atau adjektiva dan juga keterangan berwujud frasa Aku sedih ketika kamu masuk rumah KalimatJenis kalimat dapat dibedakan berdasarkan berbagai kriteria atau sudut sebab itu, dalam kepustakaan linguistik serta beberapa buku tata bahasa bisa kita dapati banyak sekali istilah untuk menamakan jenis-jenis jenis-jenis kalimat, simak ulasan di bawah1. Kalimat Dilihat dari Segi MaknanyaJika ditinjau dari segi maknanya atau nilai komunikatifnya, maka kalimat dibagi menjadi lima kategori yakni kalimat berita, perintah, tanya, seru, dan kalimat lebih jelasnya perhatikan penjelasan di bawahA. Kalimat BeritaKalimat berita juga sering disebut sebagai kalimat deklaratif, yang merupakan kalimat yang isinya memberitakan sebuah informasi kepada sang pembaca ataupun pada suatu hari, kita dapati sedang bercerita mengenai suatu kecelakaan yang kita tahu, maka kita sedang memberitakan kejadian kalimat beritaTadi pagi ada kecelakaan di depan yang terjadi tadi pagi mengakibatkan kemacetan yang cukup yang terjadi di Pekalongan tingginya hingga selutut orang kebakaran di daerah Jakarta kita lihat, contoh kalimat berita di atas sangat bermacam-macam. Ada yang menampakan inversi, ada yang berbentuk pasif, dan jika dilihat dari nilai komunikatifnya, kalimat tersebut semuanya sama yakni merupakan sebuah kalimat dapat disimpulkan bahwa kalimat berita dapat berbentu apa saja, asal isinya mengandung suatu dituliskan, kalimat berita harus selalu diakhiri dengan tanda dalam bentuk lisan, kalimat berita diakhiri dengan nada yang cenderung Kalimat PerintahKalimat perintah juga disebut sebagai kalimat imperatif yang merupakan kalimat yang artinya mampu memberikan perintah untuk melakukan suatu umumnya, kalimat perintah memiliki bentuk taktransitif atau transitif baik aktif maupun pasif.Kalimat yang predikatnya adjektiva terkadang bisa juga mempunyai bentuk perintah, tergantung pada macam jika kalimat yang bukan verbal atau adjektival tidak mempunyai bentuk kalimat perintahBuatlah suatu kalimat dengan pola SPOK!Tutuplah pintu itu!Jika dituliskan, kalimat perintah seringkali diakhiri dengan tanda seru !, meski tanda titik juga bisa dalam bentuk lisan, nada yang dilontarkan agak naik Kalimat Perintah TaktransitifAdapun kaidah yang diikuti dalam membuat kalimat perintah traktransitifMenghilangkan subjek, biasanya dapat berupa pronomina persona bentuk verba seperti apa partikel –lah jika dikehendaki untuk sedikit memperhalus berjalan kakilah sekali-kali!Naiklah sepeda sekali-kali!Berliburlah ketempat nenekmu!Baik verba traktransitif yang berwujud kata dasar naik, ataupun yang turunan berlibur, tidak mengalami perubahan Kalimat Perintah Transitif AktifKaidah yang digunakan untuk membuat kalimat perintah yang verbanya transatif aktif kaidahnya mirip dengan yang digunakan oleh kalimat perintah traktransitif kecuali mengenai bentuk kalimat transitif, verbanya harus diubah ke dalam bentuk perintah terlebih dahulu dengan menanggalkan prefiks meng- dari contoh kalimat berita dan perintahKamu Mencari pekerjaan apa saja kalimat berita.Carilah pekerjaan apa saja kalimat perintah.Kamu membelikan adikmu tas baru kalimat berita.Belikanlah adikmu sepatu baru kalimat perintah.Perlu diperhatikan bahwa yang dihilangkan hanya prefiksnya saja, sementara sufiksnya masih tetap prefiksnya disusun atas dua unsur, seperti memper- atau member- , maka hanya mem-nya yang Kalimat Perintah Bentuk PasifKalimat perintah juga dapat disampaikan ke dalam bentuk pasif. Bentuk verba yang digunakan masih tetap dalam keadaan pasif. Sementara urutan katanya tidak dituliskan, kalimatnya akan disertai penggunaan tanda seru !.Sementara jika diucapkan, maka nada yang digunakan cenderung kalimat perintah bentuk pasifKontrak itu harus dikirim sekarang!Surat harus diketik serapi-rapinya, ya!Pemakainan kalimat perintah bentuk pasif di dalam bahasa Indonesia sangatlah umum tersebut berhubugan dengan keinginan si pembicara untuk meminta seseorang melakukan sesuatu untuknya, namun tidak dengan secara Kalimat PerintahDisamping kalimat bentuk pasif yang sebelumnya dibahas, dalam bahasa Indonesia juga terdapat sejumlah kata yang digunakan untuk menghaluskan tersebut diantaranya seperti coba, tolong, dan silahkan yang seringkali Ingkar pada Kalimat Perintah Kalimat perintah juga dapat dibuat menjadi bentuk ingkar dengan penggunaan kata “jangan”.Sebagaimana kata “tolong” dan “coba”, kata “jangan” juga diimbuhi dengan partikel -lah di dalam kalimat membuang sampah dekat-dekat dengan tiang listrik Kalimat TanyaKalimat tanya juga sering disebut sebagai kalimat interogatif, yang isinya kalimat dengan maksud untuk menanyakan sesuatu ataupun seseorang ingin mengetahui jawaban dari suatu hal, maka orang tersebut harus menanyakan kepada orang lain, dan kalimat yang digunakan orang tersebut adalah kalimat lima cara yang digunakan untuk membentuk sebuah kalimat tanyaMenambahkan kata urutan kata “bukan” atau “tidak”.Mengubah intonasi menggunakan kata Kalimat SeruKalimat seru juga disebut sebagai kalimat interjektif, yang merupakan kalimat untuk menyampaikan rasa kagum terhadap dalam penggunaannya menggunakan tanda Berdasarkan Diathesis KalimatA. Kalimat AktifKalimat aktif merupakan kalimat yang dimana subjeknya langsung melakukan pekerjaan terhadap umumnya, kata kerja yang digunakan ditandai dengan awalan tak sedikit, predikat di dalam kalimat aktif tidak disertai dengan imbuhan, sebagai contoh makan dan kalimat aktif Gilang menggunakan botol untuk menciptakan Kalimat PasifDalam kalimat pasif, kata kerja yang digunakan cenderung memakai kata di- atau kalimat pasif Bangunan disana dikerjakan dengan sangat baik oleh para arsitektur Berdasarkan Urutan KataA. Kalimat NormalKalimat berpola dasar yang dimana subjek pada kalimatnya mendahului Kalimat InverseKaliam inverse merupakan kalimat kebalikan dari kalimat normal. Dimana predikat yang digunakan mendahului Kalimat MinorKalimat minor memiliki satu inti fungsi kalimat minor contohnya kalimat tambahan, kalimat jawaban, kalimat salam, panggilan ataupun Kalimat MayorKalimat mayor hanya memiliki subjek dan predikat saja. Objek, pelengkap dan juga keterangan dapat ditambahkan sesuka halnya dengan yang ada di pola dasar Berdasarkan Struktur GramatikalnyaA. Kalimat TunggalDalam kalimat tunggal hanya memiliki subjek dan predikatnya dilihat dari unsur penyusunnya, maka kalimat yang panjang di dalam bahasa Indonesia dapat diubah ke dalam bentuk yang lebih kalimat tunggal Ibu-ibu bersalamanDapat kita lihat, pola kalimat di atas hanya memiliki subjek dan predikat saja, sehingga dapat dikategorikan ke dalam kalimat Kalimat MajemukDalam kehidupan sehari-hari, tak jarang kita menggabungkan beberapa pertanyaan ke dalam satu kalimat guna memudahkan dalam hal menghasilkan penggabungan struktur kalimat yang di dalamnya terdapat beberapa kalimat itulah yang disebut sebagai kalimat majemuk juga terbagi ke dalam beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut1. Kalimat Majemuk SetaraStruktur dari kalimat majemuk setara memiliki dua atau lebih kalimat tunggal yang apabila dipisahkan dapat berdiri penghubung atau konjungsi yang digunakan kalimat majemuk setara pada umumnya menggunakan kata dan, serta, tanda koma ,, tetapi, lalu, kemudian, kalimat majemuk setara Indonesia tergolong negara berkembang tetapi Singapura telah digolongkan negara Kalimat Majemuk BertingkatKalimat majemuk bertingkat memiliki dua kalimat yang satunya sebagai induk kalimat yang dapat berdiri sendiri atau bebas serta anak kalimat kebalikan dari induk penghubung atau konjungsi yang digunakan kalimat majemuk bertingkat yakni ketika, sejak, karena, oleh sebab itu, hingga, sehingga, maka, jika, asalkan, apabila, meskipun, walaupun, andai kata, seandainya, agar supaya, seperti, kecuali, kalimat majemuk bertingkat Ilmuwan masih saja mencari asal usul bulan induk kalimat meskipun hingga sekarang masih belum ada kepastian yang jelas anak kalimat.3. Kalimat Majemuk CampuranKalimat majemuk campuran merupakan dua jenis kalimat majemuk setara dan bertingkat yang digabungkan menjadi satu kalimat majemuk campuran Sebab hujan turun dengan derasnya, mereka tidak dapat pulang dan menunggu di Berdasarkan Unsur KalimatA. Kalimat LengkapKalimat lengkap mengikuti pola dasar dari suatu kalimat baik yang sudah dikembangkan ataupun unsur-unsurnya juga jelas. Sehingga dapat mudah kalimat lengkap Warna hijau melambangkan Kalimat tidak LengkapKalimat tidak lengkap atau tidak sempurna ini hanya mempunyai salah satu dari unsurnya umumnya, kalimat seperti ini hanya berupa semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, setuan, larangan, sapan dan lain kalimat tidak lengkap Kapan pulang?Pelajari juga Kalimat Efektif yang tentunya akan semakin melengkapi materi pembelajaran kalian!6. Berdasarkan PengucapanA. Kalimat LangsungKalimat langsung secara detail menirukan sesuatu yang disampaikan orang lain. Tanda baca kutip juga digunakan dalam penulisan kalimat dalam kalimat langsung dapat berupa kalimat tanya, kalimat berita ataupun kalimat kalimat langsung “Letakkan sapumu!” bentak pak Kalimat Tak LangsungKalimat yang melaporkan kembali mengenai kalimat yang disampaikan orang lain. Kutipan dalam kalimat tak langsung semuanya berbentuk kalimat tak langsung Bapak Gilang berkata padaku bahwa lebih baik membaca daripada KalimatFungsi dari kalimat tersusun atas subjek, predikat, objek, keterangan, dan juga lebih jelasnya, perhatikan ulasan berikut ini1. SubjekSubjek merupakan sebuah pokok kalimat. Fungsi dalam subjek bisa dicari dengan pertanyaan “Siapa/Apa yang dibicarakan oleh kalimat ini?”Subjek berjenis kata benda atau frasa benda, karena definisi subjek merupakan sesuatu yang disebutkan oleh PredikatPredikat merupakan keterangan langsung terhadap suatu subjek. Predikat bisa ditemukan dengan pertanyaan “Ada apa dengan subjek? Apa yang dilakukan subjek? Bagaimana keadaan subjek?”3. ObjekObjek merupakan bagian dari kalimat yang bida diubah menjadi subjek dengan cara dipasifkan ataupun bisa ditemukan dengan memasifkan atau mengaktifkan sebuah yang berubah menjadi subjek merupakan KeteranganKeterangan merupakan bagian sifatnya ciri dari keterangan yakni bida dipindahkan dengan melewati subjek serta predikat, tanpa mengubah arti dari kalimat itu PelengkapPelengkap bentuknya menyerupai ciri pelengkap yakni tidak bisa dipindahkan atau melompati subjek dan predikat serta tidak dapat diubah menjadi ulasan mengenai kalimat, semoga dapat membantu kegiatan belajar kalian. ynaEl.
  • bs69y92tjr.pages.dev/97
  • bs69y92tjr.pages.dev/222
  • bs69y92tjr.pages.dev/394
  • bs69y92tjr.pages.dev/146
  • bs69y92tjr.pages.dev/446
  • bs69y92tjr.pages.dev/296
  • bs69y92tjr.pages.dev/253
  • bs69y92tjr.pages.dev/475
  • kalimat dengan struktur struktur kalimat saja disebut